Sarang semut merupakan salah satu
tumbuhan epifit dari hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat bersimbiosis
dengan semut dan dikatakan bersifat epifit karena tumbuhan ini menempel
pada tumbuhan lain tetapi tidak hidup secara parasit pada inangnya
sehingga hanya sebagai tempat menempel saja.
Kelompok tumbuhan itu terdiri atas dua
genus, yakni Myrmecodia dan Hydnophytum, dengan belasan spesies. Umbi
kedua jenis tumbuhan anggota famili Rubiaceae itu menggelembung dipenuhi
duri tajam.
Di dalam umbi itu terdapat labirin yang
dihuni oleh semut dan cendawan. Daging umbi tanaman itulah yang diiris
tipis-tipis, kemudian dijemur, dan dikemas dalam plastik transparan
untuk dijadikan ramuan.
Kandungan dan Manfaat
Secara tradisi, sarang semut biasa digunakan
sebagai tanaman obat oleh masyarakat pedalaman di bagian barat Wamena,
Papua. Suku-suku di Bogondini dan Tolikara lazim memanfaatkannya untuk
mengatasi rematik dan asam urat.
Sarang semut sebenarnya mengandung
flavonoid dan tanin. Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan, yang bisa
mencegah sekaligus mengatasi serangan kanker. Mekanisme kerja flavonoid
dalam mengatasi kanker dengan membuat karsinogen tidak aktif, penghambat
siklus sel, dan induksi apoptosis. Di samping itu, juga mengandung
tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E, yang berefek antioksidan efektif.
Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas
dan sebagai antikanker.
Dilihat dari kandungannya, maka sarang
semut, menurut penelitian, hampir bisa mengatasi berbagai jenis kanker.
Hal yang sama juga ditemui pada tumbuhan keladi tikus yang kaya dengan
flavonoid yang berfungsi untuk mencegah dan menyembuh berbagai macam
kanker.
Demikian juga sarang semut bisa
digunakan untuk mengobati penyakit jantung dan kebocoran jantung.
Khasiat sarang semut mengatasi jantung bocor diperkirakan akibat
kandungan sarang semut yang kaya mineral. Sarang semut mengandung 0,37 g
kalsium, 68,58 mg natrium, dan 3,61 g kalium per 100 g. Dalam
metabolisme tubuh, kalsium dan natrium berperan memperbaiki kerja
jantung dan impuls saraf. Sedangkan kalium berperan mengatur ritme
jantung. Jika kebocoran jantung disebabkan infeksi kuman, maka senyawa
yang berperan mengatasinya adalah flavonoid. Dalam banyak kasus
flavonoid berperan langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi
mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Senyawa flavonoid terkandung
dalam serbuk maupun ekstrak air sarang semut
Aturan Pakai
- 3x3 untuk pengobatan
- 3x 1 untuk pencegahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar